ARROHMAH.CO.ID — Sebanyak 63 santri Ar-Rohmah Putri International Islamic Boarding School (Artri IIBS) Malang menjadi peserta dalam kegiatan Cambridge Checkpoint yang digelar selama 3 hari yang dimulai pada Selasa (3/10).
Kegiatan ini merupakan rangkaian Ujian Berskala Internasional yang dilakukan serentak untuk semua sekolah diseluruh dunia yg menggunakan Kurikulum Cambridge dari Inggris dan digunakan di berbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Australia, India, Canada dan sebagainya.
Ujian Cambridge yang bekerjasama dengan Teacher Training & Education Development Institute (T2EDI) ini berjalan dengan lancar.
Cambridge Primary Checkpoint Test ini meliputi tiga mata ujian, yaitu English As a Second Language (ESL), Mathematics, dan Science.
Untuk mata ujian Mathematics dan Science terdiri dari dua paper. Sementara ESL terbagi menjadi 3 paper. Paper 1 (Reading and Usage) selama 35 menit, paper 2 (Listening) selama 25 menit, dan paper 3 (Writing) selama 35 menit.
Paper 1 dan 2 mata ujian Mathematics selama 60 menit. Sedangkan paper 1 dan 2 mata ujian Science selama 45 menit.
Dian Wulandari, S.Pd, Waka Kurikulum Internasional menyatakan bahwa timnya telah mempersiapkan diri dengan baik untuk tahun ini. “Sudah jauh-jauh hari, pengajar di kelas 9 telah memberikan materi ulasan dan materi pengayaan yang terkait dengan soal-soal yang telah diujikan pada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.”
Untuk diketahui, Cambridge Checkpoint adalah serangkaian penilaian yang dirancang untuk menilai siswa di akhir program Cambridge Lower Secondary.
Cambridge Checkpoint memungkinkan sekolah memperoleh tolok ukur internasional mengenai kinerja siswa untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pembelajaran.
Selain itu, penilaian Cambridge Checkpoint dilakukan secara tertulis dan dirancang untuk mengukur pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan siswa dalam mata pelajaran yang diuji. Penilaian ini dirancang untuk menjadi adil dan valid, dan untuk mencerminkan kurikulum Cambridge Lower Secondary.
Hasil penilaian Cambridge Checkpoint dilaporkan dalam skala 0-5.0 Skor 2.0 atau lebih rendah menunjukkan bahwa siswa belum mencapai standar yang diharapkan, sedangkan skor 4.0 atau lebih tinggi menunjukkan bahwa siswa telah mencapai standar yang diharapkan. Skor 3.0 menunjukkan bahwa siswa berada di tengah-tengah antara dua standar tersebut.
Penilaian Cambridge Checkpoint dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk dalam penempatan siswa di kelas yang sesuai, pemberian feedback kepada siswa tentang kinerja mereka, untuk mendukung perencanaan pembelajaran, penilaian kemajuan siswa, dan sebagai penilaian Cambridge Checkpoint tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.