ARROHMAH.CO.ID — Ar-Rohmah Putri, Pesantren Hidayatullah Malang, kembali menggelar Daurah Marhalah Ula (DMU) pada 17–18 April 2025. Kegiatan ini merupakan pembinaan intensif yang dirancang khusus untuk santri kelas 11 dalam jaringan Hidayatullah. DMU bertujuan membekali santri dengan ilmu, keterampilan berdakwah, dan karakter untuk menghadapi tantangan dakwah di masyarakat.
Mengenal DMU dan Tujuannya
Daurah Marhalah Ula adalah program pembinaan yang diselenggarakan oleh Hidayatullah untuk memperkuat pemahaman keislaman dan kesiapan santri dalam berdakwah. Khususnya, DMU menargetkan santri kelas 11 agar lebih mampu mengaplikasikan pelajaran diniyah dalam kehidupan sehari-hari serta menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat, setidaknya kepada keluarga. Dipandu oleh para anggota Mushida (Muslimah Hidayatullah), kegiatan ini menggabungkan pembelajaran teoretis dengan praktik langsung, menciptakan pemahaman yang lebih dalam bagi para santri.
Hari Pertama: Membuka Wawasan tentang Hidayatullah
DMU 2025 dibuka dengan penuh khidmat pada Kamis, 17 April, di Aula Khadijah. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Meisya, santri kelas 11. Kepala Asrama Ar-Rohmah Putri Kampus 1, Umi Vonny Fatimah, menyampaikan sambutan pembuka. Dalam kata sambutannya, beliau menekankan pentingnya DMU sebagai jembatan untuk memahami pelajaran diniyah yang kompleks. “Ketika ilmu diterapkan dalam kehidupan, yang berat akan terasa ringan,” ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Ustadz Muhammad Zaky Hidayat, yang mengupas sejarah dan perkembangan Hidayatullah. “Dengan mengenal Hidayatullah, kalian bisa menjadi pewarna di mana pun kalian berada,” pesannya. Setelah itu, santri dibagi menjadi enam kelas dengan struktur kepemimpinan sementara. Setiap kelas menerima materi yang sama namun dengan pendekatan berbeda dari para pemateri, berlangsung dari ba’da Dzuhur hingga pukul 17.00 dengan jeda istirahat.
Hari Kedua: Mendalami Sistematika Wahyu
Pada Jumat, 18 April, suasana DMU semakin semarak dengan sesi pemanasan fisik yang menyehatkan, termasuk latihan untuk menjaga kesehatan jantung. Materi hari kedua melanjutkan pembahasan dari hari sebelumnya, dengan fokus pada Sistematika Wahyu. Pemateri menjelaskan lima tahapan dalam memahami dan menyampaikan wahyu secara terstruktur, memberikan santri kerangka berpikir yang jelas untuk berdakwah. Pembinaan berlangsung hingga pukul 17.30, diakhiri dengan penutupan yang penuh haru.
Meski beberapa santri mengaku lelah, semangat mereka tetap terjaga. “Kami capek, tapi ilmu yang kami dapat jauh lebih berharga. Sekarang kami lebih paham bagaimana berdakwah dengan baik,” ungkap Aisyah, salah satu peserta.
DMU 2025 tidak hanya memberikan wawasan baru tentang Islam dan dakwah, tetapi juga membentuk karakter santri agar lebih percaya diri dan bertanggung jawab. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Ar-Rohmah Putri dalam mencetak generasi Muslimah yang berilmu dan berakhlak mulia. Harapannya, santri dapat mengaplikasikan ilmu dari DMU dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan di masyarakat.
Umi Vony Fatimah menutup kegiatan dengan pesan penuh makna: “Jadilah Muslimah yang membawa cahaya Islam ke mana pun kalian melangkah.”