Nasehat Lukman Tentang Hati

Rasulullah Muhammad bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).” (HR Bukhari-Muslim).

Saudaraku yang dirahmati Allah,
Para ulama mengatakan bahwa hati adalah malikul a’dhoo (rajanya anggota badan), sedangkan anggota badan adalah junuduhu (tentaranya). Apabila hari seseorang baik, maka baiklah anggota badannya yang lain. Namun apabila hatinya rusak, maka rusak pula anggota badannya yang lainnya. Baiknya hati adalah dengan memiliki rasa takut, rasa cinta pada Allah dan ikhlas dalam beramal. Rusaknya hati adalah karena terjerumus kedalam perbuatan-perbuatan maksiat yang bertentangan dengan perintah Allah ta’ala.

Luqman al Hakim bukanlah seorang nabi ataupun rasul. Namun Allah Ta’ala memberikan hikmah kepada beliau sehingga mampu memberikan nasehat-nasehat yang bermakna dan menyentuh hati orang-orang yang mendengarnya. Nama Luqman Al-Hakim dalam Alquran disebut sebanyak dua kali. Keduanya terdapat dalam surah Luqman ayat 12-13, “ Sesungguhnya Kami telah berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur (kepada Allah), sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Barang siapa yang tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”

Saudaraku yang dirahmati Allah,
Menurut Ibnu Abbas, Luqman al Hakim awalnya adalah seorang budak yang kemudian dimerdekakan olah tuannya. Tuannya mengakui ketinggian ilmu dan hikmahnya sehingga merasa akan lebih bermanfaat jika Luqman bisa mengajarkan ilmunya kepada orang banyak. Berikut salah satu kisah yang membuat tuannya mengakui ketinggian ilmu Luqman al Hakim.
Pada suatu hari majikannya pernah menyuruhnya untuk menyembelih seekor kambing dan memintanya untuk mengeluarkan salah satu gumpalan daging yang paling baik dari kambing tersebut. Luqman pun mengeluarkan lidah dan hati dari tubuh kambing tersebut.

Kemudian, selang beberapa hari, sang majikan menyuruhnya kembali untuk melakukan hal yang sama dan memintanya untuk mengeluarkan gumpalan daging yang paling buruk dari kambing tersebut. Luqman kemudian memberikan lidah dan hati.

Dengan penuh keheranan, sang majikan menanyakan alasan Luqman melakukan hal itu. Luqman menjawab, kedua bagian itu adalah yang paling enak jika ia benar-benar baik. Ia menjadi paling tidak enak atau buruk, jika keduanya itu buruk.”

Semoga kita mampu menjaga kedua anggota tubuh kita tersebut dengan sebaik-baikya, senantiasa dalam bimbingan Allah Ta’ala. Wallahu ‘Alam.

[*] Alimin Mukhtar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X