ARROHMAH.CO.ID — Madrasah Diniyah Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang menggelar ujian Pengambilan Sanad Matan Jazari santriwati Program Takhassus angkatan 2 bersama Al-Ustadz Saifullah Abu Ubaidillah Al-Hafizh, Sabtu.(28/01).
Program Takhasus adalah program SMA 4 tahun yang dikhususkan bagi santri penghafal Al-Quran, 1 tahun pertama fokus untuk menghafal Al-Quran 30 juz dan 3 tahun berikutnya untuk menjaga dan memutqinkan hafalan disertai tambahan ilmu-ilmu ulumuddin lainnya, salah satunya Matan Jazari.
Sekedar informasi, Matan Jazari merupakan salah satu ilmu Al-Quran yang berisi tentang bagaimana setiap huruf dalam Al-Quran tersebut sesuai seperti yang diucapkan Rasulullah, singkatnya kandungan Matan Jazari ini berisi tentang uraian-uraian ilmu tajwid. Matan Jazari terdiri dari 16 bab, 1 bab pembuka, 14 bab terdiri dari 107 bait, berisi tentang penjelasan makhorijul huruf dan sifat-sifatnya dan 1 bab lagi penutup.
Pengambilan sanad Matan Jazari diikuti oleh 25 santri Takhasus angkatan ke-2, dengan 3 Ustadzah penguji yang sudah pernah mendapat sanad Matan Jazari. Ustadzah Tsabita menguji 9 santri, Ustadzah Yusfida menguji 8 santri dan Ustadzah Fora Safira menguji 8 santri.
Sepekan sebelum acara Pengambilan sanad, diadakan dauroh bersama Ust. Saifullah Al Hafizh, selaku pemberi Ijazah Sanad Matan Jazari, untuk membahas penjelasan-penjelasan Matan Jazari tersebut.
“Semoga kita termasuk orang-orang yang berkhidmad kepada Al-Quran, memperhatikan Al-Quran dan tidak mengabaikan Al-Quran”, demikian sambutan dari Ustadz Alimin Mukhtar, selaku Direktur Ar-Rohmah Putri Kampus 1, pada acara Opening Ceremony Pengambilan Sanad di Aula Raihanah.
“Al-Quran adalah Kitab yang mempunyai kedudukan istimewa karena selalu dijaga, dipelihara dan diperhatikan oleh umat Islam, dari mulai penulisan setiap hurufnya, makhorijul hurufnya (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifatnya. Seluruhnya ada periwayatannya sampai kepada Rasulullah Sholallahu alaihi wasalam“, tambah beliau.
Salah satu peserta, Adiba, marhalah 3, kelas XII mengaku merasa lega dan bahagia setelah Ujian pengambilan sanad Matan Jazari ini selesai. “Tidak ada kesuksesan tanpa usaha dan kerja keras”, demikian ungkapnya lagi. Harapannya ilmu yang sudah diperoleh akan membawa manfaat dikemudian hari. Insya Allah .
Penanggungjawab kegiatan ini, yang juga sebagai koordinator guru tahfidz, Ustadzah Amitha Putri menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang telah bersungguh-sungguh mempelajari Matan Jazari ini. “Semoga kelak mereka menjadi penjaga-penjaga Al-Quran yang diridhoi Allah”, ujarnya (Kontributor: Ummi Dareen | Editor: El-Weeldan)