DAMBA ORANG TUA DALAM AL-QURAN

Bentuk-bentuk permohonan orang-tua untuk buah hati yang tertulis dalam Al-Qur’an

“Orang tuanya biasa-biasa, anaknya kok sukses-sukses semua ya ustadz?” salah seorang jamaah pengajian bertanya pada salah satu ustadz ketika sesi tanya jawab hampir ditutup.

“Pertama, kita harus memahami sukses dan puncak kesuksesan. Sukses itu, apabila seseorang berada pada tempat yang ia cita-citakan. Apa pun itu. Sukses bukan hanya dilihat dari satu aspek atau satu pekerjaan, sukses bukan karena dia menjadi presiden, menteri, guru, dokter, dosen, pengusaha, penulis, hakim, da’i kondang, youtuber, tiktoker, dan pekerjaan lainnya yang menghasilkan banyak pulus atau kemasyhuran” jawab sang ustadz sambil tersenyum.

“Kesuksesan seorang anak itu apabila ia taat kepada Allah dan Rasulnya, serta berbakti kepada orang tuanya, dan taat pada Ulil amr”. Si penanya terdiam, sepertinya ia lagi menunggu jawaban pertanyaan pertama.

Tentang anak, banyak orang tua yang menghabiskan energinya untuk mengurusnya, memikirkannya, bahkan sampai-sampai stres karena anak-anak yang tidak patuh pada orang tuanya.

Orang tua dibuat bingung dengan mencari tempat sekolah dan kuliahnya. Bahkan hidupnya hanya dihabiskan untuk “mensukseskan” anaknya. Kesuksesan anak, menurutnya, adalah bila sudah bla..bla..bla. Anak harus menjadi A, B dan C. Bila tidak menjadi A atau B, seperti kehilangan arah dan merasa tidak mampu mensukseskan anaknya.

Benar, mendidik anak itu tanggung jawab orang tua. Orang tua tidak bisa berleha-leha dan hanya memasrahkannya pada sebuah lembaga pendidikan. Ia butuh pengorbanan, tidak hanya fisik dan psikis, lahir dan bathin, tetapi ada sesuatu yang sangat dianjurkan adalah menengadahkan tanganya ke langit, memohon kepada yang menciptakan anak, Yang menghadirkan buah hati ke muka bumi, Yang menumbuh kembangkan fisik dan menguatkan batinnya, Dialah Sang Penguasa Sesmesta. Demikian kata sang Ustadz.

Dalam Al-Qur’an banyak sekali kalimat doa orang tua untuk anak-anaknya. Sebagaimana doa-doa para Nabi untuk keturunannya. Hal ini menunjukkan, tidak cukup orang tua mendidiknya, tetapi juga memohon kepada Sang Pemilik, agar anak-anaknya menjadi orang-orang yang shaleh. Sukses tidak hanya di dunia, tapi juga akhiratnya.


رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً

Artinya, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Artinya, “Wahai Rabb kami, Jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.”

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Artinya, “Wahai Rabb kami, Jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.”

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعاءِ

Artinya, “Ya Tuhanku, berikan aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa.”

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Artinya, “Wahai Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk anak shalih.”

وأَصْلِح لِي فِي ذُرِّيَتي

dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku

وإنّي أُعِيذُها بكَ وَذريتها من الشَيطانِ الرَجيم

dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk

ربِّ اجْعَلنِي مُقِيمَ الصَّلاة ومن ذُرِّيتي ربنا وتقبل دعاء

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.

واجْنبنِي وبنيَّ أن نعبُدَ الأصْنَام

dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.


أن تستغرق كثيرًا في الوسائل التربوية الحديثة، وتغفل عن الوسيلة العظمى، وهي: كثرة الدعاء لهم

Kata para ulama, di antara kesuksesan seorang anak (menjadi saleh) karena panjatan doa-doa orang tua. Maka, jangan hanya tenggelam dengan berbagai metode pendidikan, tetapi melupakan wasilah yang luar biasa, yaitu doa.

واعلم تربية الأبناء مسؤولية و أن الحمل ثقيل فاستعن بالله على تربية أولادك فهو خير معين

Ketahuilah mendidik anak itu sebuah tangguh jawab, dan sungguh ia merupakan beban yang sangat berat, maka memohonlah (berdoa) pada Allah atas pendidikan anakmu, karena Allah sebaik-baiknya pemberi pertolongan

:فعن نمير

قال كانوا يقولون: “الأدب من الآباء والصَّلاح من اللَّه عز وجل”

Sebagaimana yang disampaikan oleh Namir yang termaktub dalam Kitab Al-‘iyal li Ibni Abi Hayyan, mereka berkata “Pembelajaran adab dari orang tua, sedangkan kesalehan (kebaikan) dari Allah

Mudah-mudahan anak cucu kita sukses dunia dan akhiratnya. Fiddunya hasanah wa filakhirati hasana.

[*Muzayyin Abdullah]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X